Tokoh masyarakat Papua Barat, Ishak Mandacan, menduga hilangnya nama honorer Kementerian/Lembaga (KL) benar, diganti munculnya nama honorer siluman, dari daftar 1283 honorer Papua Barat karena ulah oknum honorer juga.
“Seteah saya telusuri, ternyata ada permainan yang justru dilakukan oleh orang yang statusnya honorer,” ujar Ishak saat dikonfirmasi di halaman kantor BKD Papua Barat, Jumat (3/5/2019).
Dia mengatakan di jaman gubernur sebelumnya ada tim untuk mengatur para honorer tersebut berdasarkan SK yang dikeluarkan Sekprov kala itu. Salah satu oknum personil tim itu yang menurutnya ‘main.’
Menurutnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Papua Barat, Yustus Meidodga, kaget ada nama-nama siluman yang dimasukkan salah satu oknum personil tim tersebut.
Oknum yang namanya disebutkan Ishak itu belum berhasil dimintai tanggapannya atas tudingan ini. Begitu pula dengan Kepala BKD Papua Barat.
Ishak kemudian menyatakan sudah menegaskan pada Kepala BKD Papua Barat bahwa dia akan menelusuri lebih lanjut nama-nama honorer siluman itu.
Jika nantinya muncul pernyataan bahwa nama-nama para honorer itu sudah terlanjur diproses, maka nama honorer yang hilang harus diangkat keseluruhan di tahap II.
“Saya minta Gubernur dan Sekprov harus jamin itu, supaya tidak jadi persoalan lagi. Mereka sudah lama mengabdi,” tandasnya.
Seperti diberitakan papuakini.co pada 24 April 2019, sejumlah honorer K/L protes karena nama mereka hilang dari daftar.
Sebelumnya, pada 24 Maret 2019, Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia KNPI Papua Barat, Jefri Auparay meminta BKD mewaspadai adanya honorer siluman. Hal tersebut ditanggapi Kepala BKD Papua Barat dengan mengatakan tak tahu ada honorer siluman.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››