Masih pada periode yang sama (Tahun 2017 s.d Tahun 2018), pola yang berbeda justru tampak pada komponen PAD, yang mana mengalami penurunan target pendapatan, dan Lain-lain PAD yang sah yang justru tidak memberikan kontribusi pendapatan di Tahun 2018.
Realisasi PAD Papua Barat per 31 Desember 2018 sebesar Rp459.243.073.550,30, melebihi target PAD Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp437.707.767.390,- atau meningkat 104,92 persen.
Komponen pendapatan dalam PAD yang memperoleh capaian tertinggi yaitu pendapatan yang bersumber dari Retribusi Daerah (256,63%). Kemudian disusul posisi kedua yaitu pendapatan Pajak Daerah (111,90%), pendapatan dari Hasil Pengelolaan Daerah Yang Dipisahkan (100%), dan sisahnya lain-lain PAD Yang Sah hanya mencapai 86,07 persen.
Seperti halnya di wilayah lain, Pajak Daerah masih menjadi primadona utama yang memberikan sumbangan terbesar terhadap PAD Papua Barat (74,96%). Sub komponen pendapatan yang belum banyak memberikan kontribusi terhadap PAD yaitu pendapatan yang bersumber dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan berupa deviden atas Penyertaan Modal Pemerintah kepada BUMD, dan pendapatan yang bersumber dari Lain-lain PAD Yang Sah.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Berkaitan dengan komponen PAD, meskipun capaian realisasi telah melebihi target PAD yang dianggarkan Tahun 2018, namun jika disandingkan dengan capaian realisasi Tahun 2017, tampak terjadi penurunan target pendapatan sebesar 2,30 persen.
Suatu kondisi yang sungguh ironis dan aneh, Papua Barat memiliki segudang nilai strategis, tetapi Pemerintah Daerah seolah kewalahan menggali sumber pendapatan.
Menurunnya penetapan target PAD Papua Barat Tahun 2017 s.d Tahun 2018 sebesar 2,30 persen, berimplikasi pada penurunan rasio kemandirian fiskal daerah Papua Barat periode yang sama dari 6,66 persen (Tahun 2017) menjadi 6,28 persen pada Tahun 2018.
Tidak hanya mengalami penurunan, bahkan masih pada periode yang sama nilai rasio yang dihasilkan menyebabkan Papua Barat dikategorikan masuk dalam kelompok daerah dengan tingkat kemandirian fiskal sangat rendah (0% s.d 25%).